Final SEA Games 2025 di cabang bulutangkis sektor ganda putri berlangsung ketat dan penuh drama, namun Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari (Ana/Meilysa) tetap berhasil mempersembahkan medali perak untuk Indonesia setelah kalah dari pasangan tuan rumah Pearly Tan/Thinaah Muralitharan di Thammasat University Rangsit Campus, Bangkok, Minggu (14 Desember 2025). djarumbadminton.com+1
Pertandingan Final: Laga Panjang dan Ketat
Final ganda putri SEA Games 2025 antara Ana/Meilysa dan Pearly/Thinaah jadi salah satu partai paling intens sejauh ini, dengan durasi pertandingan mencapai 86 menit. Kedua pasangan bertukar serangan dan reli panjang, saling berebut setiap poin penting. djarumbadminton.com+1
Perjalanan skor akhirnya dimenangkan oleh wakil Malaysia dengan skor 21–16, 19–21, 21–17 setelah pertarungan tiga game yang melelahkan. Ana/Meilysa sebenarnya sempat bangkit di gim kedua, tetapi lawan berhasil memaksakan kemenangan di gim penentu. djarumbadminton.com
Reaksi dan Kesan Ana/Meilysa
Setelah laga usai, Ana mengakui bahwa pertandingan berlangsung sangat intens dan kedua tim sama‑sama memperlihatkan semangat juang tinggi. Meski hasil akhir tidak sesuai harapan, Ana menilai timnya sudah berusaha semaksimal mungkin di setiap rally. djarumbadminton.com
“Kami sudah berusaha, semaksimal mungkin kami berjuang. Ini jadi pelajaran ke depan,” ujar Ana melalui rilis Humas PBSI, mencerminkan sikap sportif dan mental juang yang tajam meski kalah di final. djarumbadminton.com
Dampak Hasil Bagi Kontingen Indonesia
Medali perak yang diraih Ana/Meilysa menambah koleksi medali Indonesia di cabang bulutangkis SEA Games tahun ini, di samping prestasi dari sektor lain — seperti emas yang diraih Indonesia di nomor tunggal putra. Itsme.co.id
Final ini juga menunjukkan betapa kompetitifnya sektor ganda putri Asia Tenggara, dengan Malaysia dan Indonesia sama‑sama menampilkan kualitas permainan tinggi yang memaksa mereka bersaing hingga rally terakhir. Borneo Post Online
Kesimpulan
Final ganda putri bulutangkis SEA Games 2025 berjalan sangat sengit dan penuh tekanan, tetapi Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari berhasil mempersembahkan medali perak untuk Indonesia setelah kalah tiga gim dari pasangan unggulan Malaysia. Penampilan mereka jadi bukti bahwa regenerasi bulutangkis Indonesia terus menunjukkan tanda‑tanda positif di level internasional.