Turin — Klub raksasa Italia, Juventus, secara resmi mengangkat Luciano Spalletti sebagai pelatih kepala baru mereka untuk musim 2025-26. Kontrak ditandatangani hingga 30 Juni 2026 dengan opsi perpanjangan jika target tertentu terpenuhi, terutama kualifikasi ke UEFA Champions League.
Latar Pengangkatan
Spalletti ditunjuk setelah pemecatan Igor Tudor yang gagal mengangkat performa Juventus: delapan pertandingan tanpa kemenangan menjadi pemicu utama keputusan manajemen. 
Manajemen Juventus melihat Spalletti sebagai figur yang langsung bisa diterima dan mampu menata ulang mental juara klub yang sedang dalam masa transisi.
Rekam Jejak Spalletti
- 
Berusia 66 tahun, berasal dari Certaldo, Italia. 
- 
Pernah menukangi klub-klub besar seperti Roma, Zenit St. Petersburg, Napoli — di mana ia memenangkan Serie A bersama Napoli pada musim 2022-23. 
- 
Juga pernah menjadi pelatih timnas Italia hingga pertengahan 2025. 
Tantangan Utama di Juventus
- 
Memulihkan performa dan mental — Juventus tengah terpuruk dalam penampilan dan mentalitas kemenangan. 
- 
Mencapai target Liga Champions — klausul perpanjangan kontrak Spalletti bergantung pada keberhasilan mencapai zona Liga Champions. bolasport.com 
- 
Menangani konflik loyalitas — Spalletti memiliki tato besar bertemakan Napoli, rival berat Juventus, yang menjadi sorotan media saat pengumuman. 
Reaksi & Antisipasi
- 
Fans Juventus menyambut positif kedatangan Spalletti, terutama setelah kebuntuan klub musim ini. RCTI 
- 
Analis sepakbola menilai bahwa meskipun pengalaman Spalletti sangat kuat, ia menghadapi misi sulit: mengubah tim yang terbiasa kalah menjadi tim juara dalam waktu singkat. 
- 
Media Italia memasang sorotan ekstra pada bagaimana Spalletti menangani dua pemain muda kunci seperti Kenan Yildiz dan Dušan Vlahović serta mengembalikan keseimbangan tim. RCTI 
Kesimpulan
Penunjukan Luciano Spalletti sebagai pelatih Juventus menandai dimulainya era baru bagi “La Vecchia Signora”. Dengan kontrak yang pendek namun penuh ekspektasi, ia tidak hanya ditugaskan untuk memperbaiki performa teknis, tetapi juga membangun kembali identitas klub besar ini.
Jika Spalletti berhasil membawa Juventus ke jalur yang benar, maka ia bisa menjadi tokoh penting dalam sejarah club. Namun, tekanan besar menanti—karena sepakbola Italia tidak memberi banyak waktu bagi para pelatih untuk berevolusi.

